Saya Iri Pada Kalian Hammockers..

Menarik sangat , penggiat aktifitas ruang terbuka semakin banyak ragam juga saling berkolaborasi.. Bisa dilihat di media seperti Facebook, Twitter, Instagram juga lainnya bermunculan nama akun menunjukkan diri sebagai sebuah komunitas, meskipun entah siapa dan berapa orang didalamnya.. Bisa juga sendirian hanya sebagai admin tanpa gerombolannya..

Sedikit berbagi pandangan sesama yang menyukai kegiatan ruang terbuka, sedikit tergelitik dengan sebuah foto yang dishare salah satu member group di facebook menampilkan bentangan kain terikat pada rak penyimpanan tas disalah satu gerbong kereta api.. Ya kereta api adalah transportasi publik memuat puluhan orang dalam satu ruang bernama gerbing tersebut.. Bentangan kain tersebut sebut saja namanya hammock bukan bunga ataupun mawar dan melati.. Komunitas hammock di Indonesia sedang berkembang dengan pesat, terlihat dari banyaknya penjual benda ini dengan beragam jenis.. Kenapa patokannya ke penjual?? Karena parameter paling gampang disitu dibanding hitung pengguna..
Kembali ke topik bentangan kain terikat di rak tas pada gerbong kereta, iseng memasukan komentar “Kasian penumpang dibawahnya dipantatin sama dikakiin” neng nong 40 menit kemudian member yang posting gambar tersebut menanggapi komentar saya, tapi kaget juga tanggapannya “Kan temen sesama pendaki. Teman sesama pendaki adalah sodara, sodara akan pengertian” what the Anyinc..!!! Dengan alasan sesama pendakian adalah saudara terus minta dimengerti dengan kelakuannya hammocking di fasilitas publik?? Masa sesama saudara cuma minta dimengerti, tapi tidak mencoba untuk mengerti namanya etika..
Seandainya saya sebagai pendaki di gerbong itu, saya cuma berpikir untuk memotong tali pengikat itu atau memotong bentangan kain hammock bila perlu sekalian orang yang lagi hammocking itu.. Cuma itu saja terlintas dipikiran saya pribadi, tidak lebih dan jangan sampai kurang..
Tujuan hammocking di kereta supaya apa?? Terlihat keren, berani beda atau apapun itu.. Buat saya anda kampungan, memang saya iri tidak memiliki hammock seperti kalian.. Tapi masih bisa sedikit beretika di ruang publik, karena pantat dan kaki kalian tidak pantas dekat saya apalagi di atas kepala saya..

Selagi belum terlalu banyak orang “terbodohkan” demi tampil beda, ada baiknya teman-teman komunitas hammock bikin etika hammocking yang manusiawi itu seperti apa dan bagaimana.. Mirip-mirip kode etik pecinta alam atau mirip etika leave no trace yang telah banyak di adopsi penggiat ruang terbuka lainnya..

Sekali lagi maaf, sungguh saya hanya iri pada kalian bisa hammocking..

#SalamNgantung