Skip to main content

Catatan Konflik - Definisi Pecinta Alam

 A. DEFINISI.  

Seperti yang telah dirumuskan dalam kongres ke II Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam se Bandung Raya ( FK-KBPA-BR ), tahun 2002, di Batu Kuda, Gn. Manglayang Kab. Bandung, maka ditetapkan definisi Pecinta Alam menurut FK KBPA BR, yaitu sbb :


“ Sekelompok manusia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, terdidik, bertanggung-jawab, dan bertujuan untuk menjaga serta memelihara alam “.

B. INTERPRESTASI. 

Sebelum kita memasuki proses interprestasi dari definisi Pecinta Alam diatas, maka sebaiknya terlebih dahulu memahami konsep filosofis yang mendasari definisi Pecinta Alam diatas. Hal ini sangat diperlukan, dihubungkan dengan aspek pendekatan serta penyamaan persepsi awal, agar tidak terjadi kesalah pahaman atau mis-persepsi terhadap definisi tersebut, baik dalam kerangka arti maupun nilai-nilai yang terkandung didalamnya. 


Aspek Pendekatan dimaksud adalah :

Konsep kebenaran bertingkat
- K1=agama
- K2=kolektif/rasa / intuisi
- K3=logika/ilmu
- K4= fakta / data empirik)

Azas tatadiri universal, hidup dan alam adalah :      
- Kesepakatan      
- Kesaling-hubungan      
- Pertukaran      
- Keseimbangan dinamis      
- Totalitas diri

Holistik dan Sistemik / nilai-sistem Pandangan integratif atau secara utuh dan menyeluruh, dengan menyertakan nilai-nilai kesisteman, dimana nilai tadi ditentukan secara otonom oleh sistem yang bersangkutan.

Fungsi Totalitas : Cinta Alam adalah identik dengan cinta diri, karena cinta diri adalah model bagi diri kita untuk mencintai mahluk yang lainnya, termasuk seluruh penghuni alam semesta.  



INTERPRESTASI DEFINISI DALAM FUNGSI TURUNAN / BAGIANNYA : 
Sekelompok manusia.
Azas tatadiri universal Sekumpulan manusia yang berarti bukan perseorangan, melainkan senantiasa berupa kelompok manusia (orang) atau sebuah sistem, dengan nilai-nilai yang khas serta esensiel dalam sistem tersebut (kelompok manusia tadi), sehingga dalam pengertian ini, pecinta alam bukan lagi berupa individu layaknya awalan “pe” dalam kata pecinta-alam, melainkan sebuah sistem nilai ke-pecinta alaman itu sendiri. Selaku sebuah wacana, nilai-nilai tadi erat kaitannya dengan azas-azas sistem tatadiri dalam konsep pendekatan diatas. 

Yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memelihara komunikasi, kebutuhan ilmu dan tujuan hakikat /substansialnya Pengertian takwa, dalam rumusan dari Alm Prof Hamka, adalah senantiasa memelihara hubungan dengan Allah, dimana fungsi serta aktifitas pemeliharaan akan senantiasa membutuhkan ilmu, namun ilmu tersebut semata-mata ditujukan hanya dalam konteks untuk “memelihara” hubungan komunikasi dengan Allah saja, dan bukan yang lain, apalagi dijadikan alat untuk takabur diri, machoisme-jagoan, dll. Layaknya untuk “memelihara” perdamaian dunia, maka dibutuhkan ilmu berperang, ilmu membuat senjata, dll., dan untuk memelihara bayi dibutuhkan ilmu gizi, psikologi anak balita, dll. Takwa dan keimanan, dalam hal ini tidak pernah terlepas dari keilmuan, sehingga tolabul ilmi (mencari ilmu) mejadi wajib hukumnya, sehingga penguasaan keilmuan sekaligus mejadi tolok ukur ketakwaan dan keimanan, selama pencarian dan penguasaan atas ilmu, semata-mata hanya ditujukan untuk “memelihara” komunikasi dengan Tuhan saja.

Terdidik.
Sistem, proses dan jenjang pendidikan Terdidik, dalam pengertian telah melalui proses pembinaan-pendidikan dan pelatihan berjenjang, dengan kurikulum yang sesuai serta relevan dengan dunia kepecinta-alaman itu sendiri.
Proses pendidikan serta jenjang yang akan ditempuh setidaknya akan mencakup suatu proses sbb :
Ø       Klasifikasi bakat dan minat
Ø       Penyamaan persepsi dengan memberikan dasar-dasar keilmuan dan penghayatannya
Ø       Meningkatkan tingkat kualifikasi diri, melalui sejumlah upaya-upaya tambahan selain pendidikan standard (enrichment) seperti adanya ekspedisi dll.
Ø       Pada akhirnya seseorang akan mempunyai tingkat kompetensi yang diakui oleh lingkungannya.
Ø       Kompetensi akan membat seseorang sah mendapatkan posisi yang diakui / eksistensi
Ø       Posisi tadi akan memberinya sebuah gambaran pemandangan atau sebuah visi kedepan, baik dalam tinjauan sektoral (sudut pandang) maupun paradigmanya (cara-pandang).
Ø       Visi akan melahirkan misi, suatu tindakan yang harus diambil dalam kerangka yang sangat global dan bersifat kualitatif.
Ø       Visi dirimuskan dalam bentuk Rencana-rencana, seperti rencana strategis, rencana taktis, rencana teknis, sebelumnya akhirnya program, serta implementasi aplikatif ditingkat lapangan. 

Bertanggung-jawab.
Cinta dan komitmen Bertanggung jawab dalam pengertian yang paling mendasar adalah melakukan apa yang menjadi komitmennya, secara konsisten dan konsekwen. Dihubungkan dengan konsep cinta, yang setidaknya harus memiliki kualitas-kualitas : ketertarikan secara fisik-gairah-passion, adanya rasa intim – kedekatan –percaya, dan komitmen, atau siap bertanggung jawab serta rela berkorban dengan dengan seluruh resikonya, sebagai sebuah konsekwensi logis.      

Tujuan.
Azas manfaat dan konsep kesadaran Sebagai sebuah kesadaran, maka konsekwensi dari kesadaran, haruslah tetap mengacu kemasa depan, atau lebih tepatnya adalah , “manfaat apa yang mampu saya berikan dimasa yang akan datang”. Dengan acuan manfaat dimasa yad. tadi, maka konsekwensi logisnya adalah persiapan yang harus dilakukan saat ini, sehingga manfaat tadi dapat dipetik Yang harus dihindari adalah anti-kesadaran, dimana kesadaran kita melakukan pembenaran (bukan kebenaran), atas ketidak berdayaan dan ketidak mampuan diri pada saat ini, karena adanya tragedi/trauma dimasa lampau. Dalam kacamata nilai, dihadapan Tuhan, manusia yang paling berarti dihadapan-Nya adalah mereka yang ber-manfaat bagi lingkungan di sekelilingnya, sehingga azas manfaat dalam konsep tujuan menjadi sebuah keniscayaan.  

Menjaga.
Machois, logis, reduksionis, parsialis, analitis Menjaga adalah tugas laki-laki dengan sifat-sifat kelelakiannya, seperti menggunakan daya nalar, memecah /reduksionis, penelitian fragmentasi / parsialis, dengan menggunakan daya analisa, yang kadang disertai dengan sifat-sifat ekspansif - eksploitatif.  

Memelihara.
Feminis ekologis, intuitif, integratif, sintesis Memelihara adalah tugas dan fungsi dari sifat-sifat kewanitaan, seperti menggunakan daya intuisi serta rasa, berfikir integratif, memberdayakan aspek sintesa, dan lebih menekankan pada konsep ekologis yang damai, ramah dan bersifat alamiah (eco-labelling).  

Alam.
Kesatuan macro dan micro cosmos serta kesisteman. Dalam hal ini tinjauan alam bukan dalam pengertian yang sempit, seperti hanya sebatas tataran apa yang mampu kita simak dengan panca indera saja, namun terlebih jauh, alam tersebut mampu dikembangkan dari micro sampai dengan makro kosmos, sebagai sebuah tataran alam bertingkat, dan alam manusia berada secara integratif didalamnya. Alam manusia, bukan alam yang terpisah, dan konsep “ruang” (dalam ruang dan waktu / space-time continuum), bukanlah wadah, melainkan ruang itu adalah alam itu sendiri, sehingga tidak ada pemisahan signifikan antara ruang dan isinya, melainkan keduanya bergabung dalam ujud “alam”. Karenanya, mencintai alam, adalah mencintai dirinya sendiri, karena pengertian “alam” sudah menckup “ruang dan isinya ”,  yaitu manusia itu sendiri. Konsekwesi logis dari aturan ini adalah, mencintai alam identik dengan mencintai diri sendiri, dan konsep “cinta-diri” ini yang akan menjadi model bagi “cinta-alam” atau “cinta-sesama”. Seorang pecinta alam tidaklah mungkin seseorang yang mampu untuk menganiaya dirinya sendiri, karena sebelum seseorang mampu mencintai yang lainnya, maka dia membutuhkan model, yaitu cinta diri, sehingga semua bentuk aniaya diri, tidaklah menjadi sah atau valid, dalam kerangka model cinta-alam yang identik dengan cinta-diri, sekaligus sebagai perujudan dari eksistensi dan fungsi totalitas-diri.


Dengan telah berhasilnya Pecinta Alam merumuskan dirinya sendiri, hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri, karena selama ini, rumusan Pecinta Alam hanya bersifat individualis, atau paling tidak hanya sebatas perkelompok saja. Berbeda dengan rumusan PA diatas, dimana rumusan tersebut adalah hasil dari diskusi kelompok pada komisi D, dimana hasilnya dibawa pada sidang pleno, dan secara aklamasi diterima sebagai rumusan bersama pada Kongres ke II FK-KBPA-BR, tahun 2002.

Sebagaimana kita tahu, definisi PA yang ada sebelumnya, lebih mengacu pada pemikiran-pemikiran individual semata, atau paling tidak adalah hasil definisi menurut pihak lain yang belum tentu sesuai dengan pemikiran PA itu sendiri. Definisi PA menurut Departemen anu, definisi PA menurut lembaga anu, dst., tetapi definisi PA menurut kelompok PA sendiri, terserak-serak dengan bentuk yang tidak jelas.

Tahun 2002, setelah sejak 1964, atau 38 tahun kemudian, maka PA mendefinisikan dirinya, dan hal ini disepakati bersama, setidaknya di KBPA - Bandung Raya, dengan jumlah anggota setidaknya mewakili lebih dari 70 kelompok anggota terdaftar. Hal ini juga mengahiri teka-teki sekaligus konflik yang terjadi, yaitu keberadaan kode etik Pecinta Alam yang sudah ditetapkan sejak tahun 1974, namun subjek pelakunya sendiri yaitu para Pecinta Alam, ternyata tidak mampu mendefinisikan dirinya.

Kode Etik Pecinta Alam-nya sudah ada, namun selama ini, apa dan siapa serta yang bagaimana pecinta alam sesungguhnya, masih menimbulkan silang sengketa yang berkepanjangan. Jadi lantas untuk siapa kode etik itu dibuat, manakala sang subjek nya sendiri kabur serta bingung dengan definisi, kualifikasi, eksistensi maupun posisi dirinya sendiri.

Hal kebingungan diatas terjawab sudah, dan kode etik pada saat ini, sudah jelas siapa subjeknya, layaknya kode etik kedokteran, yang pasti dokterlah sang subjek, dan seorang dokter jelas definisi, kualifikasi, kompetensi, posisi maupun visi dan misinya.

Hal yang sama terjadi juga dengan kelompok Pecinta Alam, karena dengan kejelasan definisi, kualifikasi, kompetensi, posisi, maka keberadaan atas visi dan misinya menjadi sah dan valid, untuk diakui sebagai salah satu potensi masyarakat Indonesia.


Note :: Lalu masih tabukah menyatakan diri sebagai Pecinta Alam suatu hal yang mulia??

Comments

Popular posts from this blog

Jack Wolfskin Denali Original VS Jack Wolfskin Denali Ori made In Vietnam..

Catatan :: Aku menulis bukan karena iri dan menjatuhkan penjual produk ini, tulisan ini hanya mencoba mengedukasi pembeli untuk tahu membedakan original otentik dengan original "seadanya".. Tidak ada alasan untuk iri karena tidak punya barang dengan menulis ini, Aku sanggup memasukkan barang original "seadanya" lebih banyak dibanding penjual yang ada dan tidak bermaksud sombong, tetapi karena AKU ANGKUH.. Makin banyaknya peredaran barang import yang masuk ke Indonesia menjadikan nuansa baru bagi penggiat kegiatan ruang terbuka.. Dengan alasan kenyamanan dan gengsi menjadi alasan utama bagi penggunanya, dan ini dijadikan pasar yang baik bagi para penjual produk kegiatan ruang terbuka.. Hal ini tidak terlepas dari peran serta dunia maya untuk menghubungkan pemilik barang dan pengguna barang tersebut.. Adapun komponen lain dalam pengadaan barang-barang tersebut adalah 'supplier' baik penyuplai dengan berburu barang diskon diweb-web penjual barang ruan

Murahnya Harga Osprey Talon 33 edisi 2012-2013..

Semoga tulisan tentang Jack Wolfskin Denali kemarin ada sebuah manfaat buat kawan-kawan yang merindukan sebuah barang yang kenyamanannya sesuai dengan dana yang dikeluarkan setelah lelah menabung dan menyimpannya dengan apik dicelengan ayam.. Sekarang si Angkuh ini ingin berbagi lagi.. Sebuah merk favorit bagi penggiat ruang terbuka dengan nama Osprey, menamai produknya dengan type Talon 33 harus sedikit diberi perhatian lebih peredarannya.. Kenapa?? karena suplai barang tersebut beredar dipasaran Indonesia melalui jalur dunia maya yang menghubungkan pemilik barang dengan peminat barang tersebut dan ditawarkan dengan harga dibawah harga pasaran " Black Market" saat ini (harga pasar malam/Black Market sudah murah dibanding harga resmi, terus ada yang pasang harga dibawah harga pasar malam?? *heran*).. Pasti kawan-kawan sudah mengantisipasi hal itu dengan menanyakan status barang tersebut original otentik, atau original made in vietnam (lagi), dan lagi-lagi jawaban pemili

Setelah Visa Schengen Ditolak, Ngapain??

Visa Schengen ditolak?? Jangan dibiarin dan dianggap hal biasa daripada nanti mau urus visa Schengen lewat negara lain malah lebih berabe dan ribet. Seperti pengalaman yang gw alamin sewaktu ngajuin visa Schengen melalui negara Swiss tahun 2016 lalu, waktu itu ditolak dengan alasan seperti pada foto gw posting ini.. Sekarang 2018 gw ajuin visa Schengen lagi lewat kedutaan Perancis, ternyata penolakan dari kedutaan Swiss seperti dosa turunan buat tolak lagi visa Schengen gw ini. Sebulan urus visa lewat kedutaan Perancis, padahal kedutaan ini digadang-gadang termasuk salah satu kedutaan paling mudah dan cepat untuk mengeluarkan visa Schengen maka jadi andalan para pengguna passport hijau Indonesia buat wisata ke Eropa. Nyaris visa gw ditolak kedua kalinya masuk negara Eropa melalui kedutaan Perancis, beruntungnya kedekatan personal dengan pemilik agen tour jadi masih mau terus diupayakan visa Schengen melalui kedutaaan Perancis gw supaya bisa nembus. Bikin visa Schengen sebena