Dan pada akhirnya film 5cm dijadikan bantalan "terdakwa" dalam setiap kecelakaan diruang terbuka terutama kegiatan mendaki gunung, padahal film itu sudah beberapa tahun lalu beredar tapi masih saja dianggap sebagai penyebab banyaknya minat mendaki gunung, lalu kemudian banyak kecelakaan karena kurang kemampuan para individu "baru" pendaki gunung.. Sampai tercipta berbagai panggilan nyinyir bagi peminat "baru" kegiatan ini diterapkan oleh mereka untuk mereka..
Film 5cm memang salah tiga pemicu semakin banyaknya (semakin banyak = sebelumnya sudah banyak) pendaki gunung, tetapi sebelum film ini menurut pengamatan tidak cermat grafik peminat mendaki gunung memang sedang naik terus setelah adanya acara Jejak Petualang yang di pandu Riyani Djangkaru, sangat beruntung acara ini tidak dituding sebagai penyebab banyaknya peminat mendaki gunung lalu kemudian terjadi kecelakaan-kecelakaan.. Memang naas nasib film 5cm selalu dianggap bersalah, mungkin ini penyebab tidak ada lanjutan/sekuel 5cm x 2, 3, 4 dan sepanjangnya..
Hitung salah benar pada kecelakaan-kecelakaan tersebut sepertinya tidak harus karena film 5cm karena sudah habis masa tayangnya, trend juga sudah bukan karena film itu lagi..
Coba merunutkan siapa yang seharusnya disalahkan ::
1. Tuhan Y.M.E, karena Dia menciptakan semua gunung, sungai, batu, goa terlalu indah..
2. Alam sekitar, terlalu indah untuk dikunjungi sehingga banyak orang penasaran melihatnya langsung dengan kepala dan mata kaki sendiri..
3. Pemerintah dan elemennya sampai tingkat masyarakat, mereka tidak pernah tegas akan kebijakan yang telah dibuatnya. Juga masyarakat sekitar terlalu permisif pada pengunjung yang tidak tertib aturan..
4. Individu penggiatnya, terlalu kurang ajar melampaui batas kemampuannya.. Juga kurang ajar untuk melakukan pelanggaran aturan..
5. Pendaki "duluan" karena mereka juga terlalu riya menunjukkan "Gw pernah disini" memicu orang untuk mengikuti aksinya.. (Terus lo nyinyirin dan bilang dasar pendaki 5cm??)
6. Provider kegiatan/pendakian bersama (open trip) terlalu longgar mengajak peserta perjalanan.. Kenal sebatas bisnis, tidak mengetahui kemampuan peserta perjalanan, terlalu bangga bisa nge-trip gratis bahkan menguntungkan..
Masih panjang tapi malas tulisnya, langsung point terakhir saja.. Yaitu selesai..
Sebenernya tidak perlu juga untuk menyalahkan sesuatu hal sebagai pemicu trend, dan berakibat banyak kecelakaan.. Lebih dibutuhkan bagaimana mengurangi jumlah kecelakaan, dengan cara bergabung ke organisasi yang memang beraktifitas diruang terbuka.. Organisasi tidak seperti kumpulan komunitas sehati dan seperjalanan, dalam organisasi ada pembinaan mental juga mengasah kemampuan.. Bisa juga dengan ikut sekolah informal atau juga pelatihan/kursus kegiatan ruang terbuka, dengan syarat rutin dilatih supaya tidak lupa.. Tapi ya terkadang hal seperti ini dimanfaatkan sebagai gaya, terkadang hanya untuk dapat mengenal juga dikenal sesepuh tapi tidak memanfaatkan ilmu dari sesepuh.. Padahal kenal dengan sesepuh belum menjanjikan kemampuan menjadi naik kalau tidak dilatih secara rutin..
Catatan :: Saya belum pernah nonton film 5cm..
Film 5cm memang salah tiga pemicu semakin banyaknya (semakin banyak = sebelumnya sudah banyak) pendaki gunung, tetapi sebelum film ini menurut pengamatan tidak cermat grafik peminat mendaki gunung memang sedang naik terus setelah adanya acara Jejak Petualang yang di pandu Riyani Djangkaru, sangat beruntung acara ini tidak dituding sebagai penyebab banyaknya peminat mendaki gunung lalu kemudian terjadi kecelakaan-kecelakaan.. Memang naas nasib film 5cm selalu dianggap bersalah, mungkin ini penyebab tidak ada lanjutan/sekuel 5cm x 2, 3, 4 dan sepanjangnya..
Hitung salah benar pada kecelakaan-kecelakaan tersebut sepertinya tidak harus karena film 5cm karena sudah habis masa tayangnya, trend juga sudah bukan karena film itu lagi..
Coba merunutkan siapa yang seharusnya disalahkan ::
1. Tuhan Y.M.E, karena Dia menciptakan semua gunung, sungai, batu, goa terlalu indah..
2. Alam sekitar, terlalu indah untuk dikunjungi sehingga banyak orang penasaran melihatnya langsung dengan kepala dan mata kaki sendiri..
3. Pemerintah dan elemennya sampai tingkat masyarakat, mereka tidak pernah tegas akan kebijakan yang telah dibuatnya. Juga masyarakat sekitar terlalu permisif pada pengunjung yang tidak tertib aturan..
4. Individu penggiatnya, terlalu kurang ajar melampaui batas kemampuannya.. Juga kurang ajar untuk melakukan pelanggaran aturan..
5. Pendaki "duluan" karena mereka juga terlalu riya menunjukkan "Gw pernah disini" memicu orang untuk mengikuti aksinya.. (Terus lo nyinyirin dan bilang dasar pendaki 5cm??)
6. Provider kegiatan/pendakian bersama (open trip) terlalu longgar mengajak peserta perjalanan.. Kenal sebatas bisnis, tidak mengetahui kemampuan peserta perjalanan, terlalu bangga bisa nge-trip gratis bahkan menguntungkan..
Masih panjang tapi malas tulisnya, langsung point terakhir saja.. Yaitu selesai..
Sebenernya tidak perlu juga untuk menyalahkan sesuatu hal sebagai pemicu trend, dan berakibat banyak kecelakaan.. Lebih dibutuhkan bagaimana mengurangi jumlah kecelakaan, dengan cara bergabung ke organisasi yang memang beraktifitas diruang terbuka.. Organisasi tidak seperti kumpulan komunitas sehati dan seperjalanan, dalam organisasi ada pembinaan mental juga mengasah kemampuan.. Bisa juga dengan ikut sekolah informal atau juga pelatihan/kursus kegiatan ruang terbuka, dengan syarat rutin dilatih supaya tidak lupa.. Tapi ya terkadang hal seperti ini dimanfaatkan sebagai gaya, terkadang hanya untuk dapat mengenal juga dikenal sesepuh tapi tidak memanfaatkan ilmu dari sesepuh.. Padahal kenal dengan sesepuh belum menjanjikan kemampuan menjadi naik kalau tidak dilatih secara rutin..
Catatan :: Saya belum pernah nonton film 5cm..
Comments
Post a Comment