Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2013

Catatan Konflik - Definisi Pecinta Alam

  A. DEFINISI .   Seperti yang telah dirumuskan dalam kongres ke II Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam se Bandung Raya ( FK-KBPA-BR ), tahun 2002, di Batu Kuda, Gn. Manglayang Kab. Bandung, maka ditetapkan definisi Pecinta Alam menurut FK KBPA BR, yaitu sbb : “ Sekelompok manusia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, terdidik, bertanggung-jawab, dan bertujuan untuk menjaga serta memelihara alam “. B. INTERPRESTASI.  Sebelum kita memasuki proses interprestasi dari definisi Pecinta Alam diatas, maka sebaiknya terlebih dahulu memahami konsep filosofis yang mendasari definisi Pecinta Alam diatas. Hal ini sangat diperlukan, dihubungkan dengan aspek pendekatan serta penyamaan persepsi awal, agar tidak terjadi kesalah pahaman atau mis-persepsi terhadap definisi tersebut, baik dalam kerangka arti maupun nilai-nilai yang terkandung didalamnya.  Aspek Pendekatan dimaksud adalah : Konsep kebenaran bertingkat - K1=agama - K2=kolektif/rasa / intuisi - K3=log

Kode Etik Pecinta Alam dan Iterpretasinya

Isi yang termaktub dalam Kode Etik Pecinta Alam, yang dirumuskan pada tahun 1974, pada kegiatan Gladian Nasional di Makasar, yaitu sbb :   1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memelihara Alam beserta isinya, serta menggunakan sumber sesuai dengan kebutuhan. 3. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dengan kerabatnya. 4. Mengabdi pada Bangsa dan Tanah-Air. 5. Berusaha memperkuat tali persaudaraan antar Pecinta Alam, dengan azas Pecinta Alam. 6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah-Air. 7. Selesai INTERPRESTASI.   Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.     Tidak lain dan tidak bukan, tujuan hidup kita dimuka bumi ini adalah dalam konsep untuk senantiasa mengabdi pada Allah, selaku hamba-hamba-Nya yang tunduk dan patuh pada hukum-hukum-Nya, atau sunatullah. Pengabdian yang dilakukan atas dasar ketakwaan, dimana arti takwa bukan sebatas

Aspek-Aspek Pendekatan Dalam Sistem Diklatdas Pecinta Alam

Seperti yang kita ketahui, untuk membangun Pecinta Alam yang mengerti dan memahami kode etik Pecinta Alam tidaklah mudah, karena kita akan dihadapkan pada penurunan tataran nilai kualitatif Kode etik sebagai sebuah visi normatif, kedalam bentuk model sistemik yang serba terkuantifikasi.Untuk memastikan hal itu terjadi dengan benar, atau setidaknya terdapat sebuah alat dan tolok ukur keberhasilan, maka model sistemik merupakan alternatif pilihan yang mampu memberikan peluang bagi pemikiran yang komprehensif, dan dituangkan kedalam bentuk kurikulum pendidikan dasar Pecinta Alam.Kurikulum ini disusun atas dasar pendekatan-pendekatan awal sebagai acuan pokoknya, sehingga deviasi, distorsi, stagnasi, serta kendala lain yang mungkin kelak akan dihadapi, akan tetap dapat dipantau untuk dicarikan jalan keluarnya. Pendekatan dimaksud adalah :- Pendekatan pada aspek hakikat tujuan pendidikan itu sendiri- Pendekatan pada aspek komponen kurikulum dengan interprestasi sbb : PENDEKAT